Pada Juli 2020 Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,29 persen. Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Probolinggo sebesar 0,16 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,41 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,22 persen dan kelompok transportasi sebesar 1,05 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,25 persen. Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tidak mengalami perubahan.
Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2020 sebesar 0,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) sebesar 1,50 persen.